ESDM Ingin Subsidi Konversi Motor Listrik Lebih Besar dari Beli Baru

Trending 1 year ago

CNN Indonesia

Jumat, 16 Des 2022 17:25 WIB

Bagikan :  

Menteri ESDM Arifin Tasrif mau besaran subsidi untuk konversi motor konvensional ke motor listrik lebih besar dibanding subsidi beli motor listrik baru. Menteri ESDM Arifin Tasrif mau besaran subsidi untuk konversi motor konvensional ke motor listrik lebih besar dibanding subsidi beli motor listrik baru. (Brook Mitchell/Pool via REUTERS/File Photo).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ingin besaran subsidi untuk konversi motor konvensional ke motor listrik lebih besar dibanding subsidi beli motor listrik baru.

Menurut Arifin, besaran subsidi konversi motor listrik kudu lebih besar lantaran lebih banyak masyarakat nan mempunyai motor-motor tua. Dengan begitu, bakal lebih banyak masyarakat nan mengkonversi motor lamanya sehingga lebih banyak motor listrik nan beredar.

"Jangan Rp5 juta, kudu lebih dari (besaran subsidi beli) motor baru. Kalau enggak gitu, program ini tidak menarik," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/12).

Meski begitu, Arifin tidak menyebut nomor ideal untuk besaran subsidi konversi motor listrik. Ia menyatakan pemerintah perlu berembuk lagi untuk menentukan besarannya.

Apalagi, kata Arifin, lebih banyak masyarakat nan bakal terbantu jika besaran subsidi konversi motor listrik lebih dari Rp5 juta. Oleh lantaran itu, dia menegaskan Kementerian ESDM mau diprioritaskan subsidi untuk konversi motor konvensional ke listrik.

"Kalau dari ESDM kami memprioritaskan nan konversi motor jejak dulu ya," katanya.

Arifin menambahkan dengan banyaknya motor jejak nan dikonversi ke motor listrik, penggunaan BBM pun bisa berkurang. Dengan begitu, emisi gas rumah kaca pun bisa ditekan.

Sebelumnya, Agus Gumiwang mengungkapkan pemberian subsidi beli motor listrik dan konversi dilakukan sebagai langkah untuk mendorong percepatan kendaraan listrik di Tanah Air.

Ia mengungkapkan besaran subsidi konversi motor listrik Rp5 juta. Sedangkan, subsidi untuk beli motor listrik sebesar Rp8 juta.

Ia juga menyebut pemerintah bakal memberi subsidi untuk pembelian mobil listrik nan mempunyai pabrik di Indonesia, besaran subsidi nan bakal diberikan Rp80 juta. Untuk pembelian mobil berbasis hybrid bakal diberikan subsidi sebesar Rp40 juta.

Menurut Agus, subsidi diberikan dengan mencontoh negara lain nan dilihat pemerintah sudah maju dalam penggunaan kendaraan listriknya.

"Kami memandang ini sangat krusial lantaran Indonesia belajar dari beragam negara nan relatif lebih maju dalam penggunaan kendaraan listrik. Seperti Eropa, kenapa mereka lebih maju dalam penggunaan mobil listrik? Ya lantaran pemerintah beri insentif, China juga dan Thailand juga memberikan insentif," katanya.

Wacana pemberian subsidi kendaraan listrik itu sebelumnya memantik reaksi negatif dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Mereka menilai rencana pemerintah menggelontorkan subsidi kendaraan listrik, salah sasaran. Bahkan, tak menyelesaikan masalah transportasi di Indonesia.

"Kalau rujukannya Inpres 7 Tahun 2022, sangat jelas, bahwa nan disasar peraturan tersebut adalah Kendaraan Dinas Operasional dan alias Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," ungkap Ketua MTI Tory Darmantoro, mengutip Antara, Rabu (14/12).

MTI, lanjut dia, justru menekankan perlunya peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke pikulan umum, sehingga penataan pikulan umum di seluruh kota di Indonesia perlu diperkuat, serta terus disempurnakan.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/sfr)

Bagikan :  

More
Source Investing
Investing