Jasa Marga Prediksi 2,7 Juta Kendaraan Keluar Jabodetabek Saat Nataru

Trending 1 year ago

tim | CNN Indonesia

Jumat, 16 Des 2022 20:10 WIB

Bagikan :  

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan jumlah kendaraan keluar Jabodetabek mencapai 2,73 juta pada H-7 Natal 2022 hingga H+3 Tahun Baru 2023. PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan jumlah kendaraan keluar Jabodetabek mencapai 2,73 juta pada H-7 Natal 2022 hingga H+3 Tahun Baru 2023. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim).

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan jumlah kendaraan keluar Jabodetabek mencapai 2,73 juta pada H-7 Natal 2022 hingga H+3 Tahun Baru 2023 alias periode 18 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023. Jumlah ini naik 8,4 persen dari dari volume lampau lintas normal.

Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita mengatakan puncak arus mudik diperkirakan terbagi dalam dua hari ialah pada 23 Desember 2022 dan 30 Desember 2022.

"Sedangkan untuk prediksi jumlah kendaraan masuk daerah Jabotabek pada periode nan sama adalah sebanyak 2,71 juta kendaraan, naik 9 persen dari volume lampau lintas normal, dengan prediksi puncak arus kembali juga terbagi dalam dua hari, ialah pada Minggu, 25 Desember 2022, untuk periode Natal dan Minggu, 1 Januari 2023, untuk periode Tahun Baru," jelas Atika dalam keterangan resmi, Jumat (16/12).

Angka prediksi tersebut merupakan kumulatif arus lampau lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, ialah GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).

Mayoritas pengedaran volume lampau lintas nan keluar masuk Jabotabek pada periode tersebut adalah menuju Timur alias Trans Jawa dengan nomor pengedaran mencapai 47 persen.

Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) , Jasa Marga memastikan kesiapan strategi dan layanan operasi jalan tol di seluruh ruas Jasa Marga Group melangkah dengan optimal.

Jasa Marga sebagai Badan Usaha Jalan Tol nan berkedudukan di sektor prasarana transportasi darat telah menyiapkan beragam upaya dan strategi mengantisipasi peningkatan volume lampau lintas saat periode Nataru.

Jasa Marga berbareng Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaksimalkan kapabilitas jalan tol dengan rekayasa lampau lintas seperti contraflow, khususnya di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Selain itu, satu lajur juga bakal ditambah di Jalan Tol Jakarta-Cikampek baik arah Cikampek maupun arah Jakarta mulai km 50 hingga km 67 sepanjang 16,3 km.

"Serta mempersiapkan pengoperasian fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (Sadang sampai Kutanegara) sepanjang 8,5 km," ujar Atika.

Fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan pengganti untuk kendaraan mini golongan 1 non bus pada arus kembali jika terjadi kepadatan di Simpang Susun Dawuan nan merupakan titik pertemuan arus lampau lintas dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Cipularang.

Namun jalur ini perlu diantisipasi oleh masyarakat lantaran bakal keluar di jalan nasional Karawang, kemudian melanjutkan kembali masuk ke jalan tol melalui Gerbang Tol (GT) Karawang Barat km 47.

Sementara untuk optimasi kapabilitas di gerbang tol, perusahaan menambah gardu operasi di GT Karangantar dan GT Madiun serta menyiagakan gardu temporer di km 149 Gedebage Jalan Tol Padaleunyi dan Km 99 Darang dan Jalan Tol Cipularang.

Sedangkan di gerbang tol lainnya, Jasa Marga mengoptimalkan gardu Oblique Approach Booth (OAB) alias gardu miring dan menambah mobile reader, hingga mengatur pengedaran kendaraan di gerbang tol utama dan akses masuk.

Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasamarga Related Business juga bakal menambah toilet portable, berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kecukupan BBM, menambah layanan BBM Pertashop dan motoris, penyediaan posko layanan kesehatan dengan berkoordinasi dengan daerah setempat hingga berkoordinasi dengan kepolisian untuk penyelenggaraan buka tutup rest area jika rest area mengalami kepadatan.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Bagikan :  

More
Source Investing
Investing