Sri Mulyani Geram Usaha 'Wong Cilik' Masih Kena Bunga Mencekik

Trending 1 year ago

Menteri Keuangan Sri Mulyani geram tetap ada UMKM nan mendapat kembang pinjaman mencekik dari lembaga penyalur pembiayaan upaya ultra mikro (UMi). Menteri Keuangan Sri Mulyani geram tetap ada UMKM nan mendapat kembang pinjaman mencekik dari lembaga penyalur pembiayaan upaya ultra mikro (UMi). (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani geram tetap ada UMKM yang mendapat kembang pinjaman mencekik dari lembaga penyalur pembiayaan upaya ultra mikro (UMi).

Ia mengungkap ada lembaga penyalur nan memberikan kembang hingga 19 persen selama dua tahun kepada UMKM dan UMi. Tentunya ini bukannya membantu upaya kelas mini ini, tapi justru menambah beban.

Karenanya, dia meminta Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb) Astera Prima untuk mengawasi lembaga penyalur biaya bagi UMKM dan UMi agar tidak memberikan kembang mencekik.

"Saya minta ke DJPb untuk terus berkreasi, berinovasi lantaran jika kita hanya salurkan biaya dari APBN ke lembaga penyalur, baru lembaga penyalur ke UMKM dan UMi. Saya dengar petani tetap dapat pinjaman sebesar 19 persen dalam 2 tahun untuk pinjaman mereka," ujarnya dalam Festival UMi 2022, Kamis (15/12).

Padahal, kata Ani sapaan akrabnya, pemerintah memberikan kembang pada lembaga penyalur sangat kecil, maksimal 2 persen. Tujuannya agar masyarakat nan menerima support biaya dari pemerintah bisa terbantu tanpa perlu tercekik bunga.

Namun, langkah pemerintah tidak sejalan dengan lembaga penyalur nan justru memberikan kembang tinggi. Artinya, lembaga penyalur tersebut malah mengambil untung besar dari pelaku upaya kecil.

"Pemerintah di sisi lain anggaran itu dananya nyaris 0 persen, hanya 2 persen (bunganya). Jadi ini berfaedah lembaga perantaranya tetap cukup besar gap antara sumber pendanaan dengan landing rate-nya," imbuhnya.

Karenanya, dia kembali menekankan kepada DJPb untuk melakukan pengawasan agar kembang pinjaman nan sampai ke UMi tidak terlalu tinggi. Apalagi, di era suku kembang tinggi ini, jangan sampai pelaku upaya mini semakin sengsara.

Selain itu, diharapkan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) nan merupakan BLU di bawah DJPb bisa memberikan support pembiayaan langsung kepada lebih banyak pelaku upaya UMi dan UMKM.

"Saya pahami memang dalam situasi hari ini ini kecenderungan suku kembang meningkat, tentu bakal pengaruhi tingkat pinjaman. Saya minta PIP kita berupaya meringankan beban dari pinjaman sebesar mungkin. Jadi tolong dilihat lagi struktur price alias bunganya," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

[Gambas:Video CNN]

More
Source Investing
Investing